Jumat, 27 September 2013

piutang wesel

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
              Dewasa ini, hampir semua transaksi bisnis dilakukan secara kredit atau pembayaran tunda. Penjualan barang daganga atau penjualan lainnya secara umum dilakukan secara kredit. Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli sesuatu, menjadi bersedia membeli karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh secara bayar tunda atau kredit. Apalagi dalam kondisi saat ini, dimana persaingan sangat ketat disatu sisi, namun daya beli orang semakin melemah disisi lain. Kondisi ini menyebabkan mau tidak mau, banyak para pelaku bisnis harus inovatif untuk mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya tentu penjualan kredit tersebut. Inilah salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan saat ini. Konsekuensinya bagi perusahaan tentulah menimbulkan jumlah piutang yang tercantum didalam neraca. Jumlah piutang merupakan aktiva lancar yang cukup besar dimiliki oleh umumnya perusahaan saat ini.
              Selanjutnya, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya pelanggan yang tidak membayar piutang, maka perusahan mengeluarkan wesel. Karena dilihat dari kekuatan administrasi, piutang wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan dengan piutang dagang. Namun piutang wesel dapat saja bersumber dari pinjaman bank atau pinjaman pihak lainnya.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian piutang wesel ?
b.      Bagaimana menentukan jatuh tempo piutang wesel ?
c.       Bagaimana menghitung bunga piutang wesel?
d.      Bagaimana pengakuan piutang wesel ?
e.       Bagaimana pelunasan piutang wesel ?
f.       Bagaimana penilaian piutang wesel ?
g.      Bagaimana pendiskontoaan piutang wesel ?
h.      Bagaiman piutang wesel dalam laporan keuangan ?
1.3  Tujuan
Untuk menyampaikan gagasan penulis dengan caranya sendiri. Dan memaparkan secara sistematis tentang piutang wesel.
1.4  Manfaat
Agar menjadi bahan acuan bagi mahasiswa atau mahasiswi ketika akan menuliskan sebuah karya ilmiah. Dan pembaca mampu mengaplikasikan dalam tulisan karya ilmiah yang benar dan sistematis
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Piutang Wesel
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang. Piutang Wesel / Wesel Tagih yaitu jumlah  yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Pengertian yang lain, piutang wesel atau wesel tagih atau surat perjanjian piutang (promissory note) adalah janji tertulis dalam bentuk yang lebih formal dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang atau tanggal jatuh tempo (maturity date). Surat tersebut  dapat dibayarkan ke perorangan atau perusahaan, atau penanggung atau pemegang piutang wesel.
Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji. Pihak yang berhak menerima piutang wesel disebut penerima pembayaran (payee), dan pihak yang membuat janji disebut pembuat janji (maker) . Piutang wesel ada yang dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dipindahtangankan. Jika wesel yang dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
Pencatatan piutang wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun dimasukkan ke dalam aktiva lancar. Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai piutang jangka panjang.


2.2  Penentuan Jatuh Tempo Piutang Wesel
Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal suatu wesel harus dibayar. Periode waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal  jatuh tempo dapat dinyatakan dalam hari atau bulan. Contoh : Jangka waktu wesel 90 hari, diterbitkan tgl 16 Maret. Tgl jatuh tempo wesel adalah :
Maret                     31 – 16 =                     15 hari
April                                                          30 hari
Mei                                                            31 hari +
Jumlah                                                       76 hari
Juni                                                            14 hari
Jumlah                                                       90 hari
Tanggal jatuh tempo adalah 14 Juni
Periode waktu antara penerbitan dan tanggal jatuh tempo piutang wesel jangka pendek dapat dinyatakan dalam jumlah harian atau bulanan. Saat wesel dinyatakan dalam harian, tanggal jatuh tempo merupakan jumlah hari tertentu setelah tanggal penerbitan. Contoh :
Bulan
Jumlah Hari
Total Kumulatif
Sept. 2011
30-14 =
16
16
Okt. 2011

31
47
Nov. 3011

30
77
Des. 2011

31
108
Jan. 2012

12
120







Bila periodenya ditentukan dalam waktu bulan, tanggal jatuh tempo weselnya berakhir pada tanggal yang sama di bulan wesel tersebut diterbitkan. Contoh wesel enam bulan tertanggal 16 Februari akan jatuh tempo pada 16 Agustus.


2.3  Penghitungan Bunga Piutang Wesel
Wesel ada yang tidak berbunga ( non-interest bearing note) dan berbunga (interest bearing notes). Apabila sebuah perusahaan menerima wesel tidak berbunga, maka pada saat pembayaran ia hanya akan menerima uang sejumlah nilai nominal yang dicantumkan. Untuk wesel yang berbunga, suku bunga wesel biasanya dinyatakan atas dasar tahunan.
Rumus :
Bunga  =  NN (nilai nominaml) x   Tk bunga   x     Jangka waktu wesel         
 Jumlah hari dalam setahun
Contoh :
Nilai nominal wesel $ 2.000, bunga 12 % dan jangka waktu wesel 3 bulan. Jumlah bunga yang harus dibayar pada saat jatuh tempo adalah :
Bunga = 2.000  x  12 %  x   90  =   60
                                   360
Nilai jatuh tempo adalah $ 20.60
Contoh lain : Tingkat bunga piutang wesel biasanya dinyatakan dalam tahunan. Contoh: piutang wesel $1.000 dengan bunga 9% untuk satu tahun.
Jumlah Bunga
=
Pokok Pinjaman
X
Tingkat Bunga
X
Waktu
$ 90

$ 1.000

0,09

1 th
Nilai jatuh tempo wesel adalah $ 1.090
Bila termin waktu weselnya dinyatakan dalam hitungan bulan, kita menghirung bunga berdasarkan bulanan, yaitu 12 bulan. Contoh bunga untuk wesel $ 2.000 dengan 15% bunga untuk tiga bulan.
Jumlah Bunga
=
Pokok Pinjaman
X
Tingkat Bunga
X
Waktu
$ 75

$ 2.000

0,15

3/12
Nilai jatuh tempo wesel adalah $ 2.075
Bila periode bunga dinyatakan dalam hitungan hari, maka menghitung bunganya berdasarkan 360 hari. Contoh: bunga untuk $ 5.000 wesel dengan bungan 12% untuk 60 hari dapat di hitung yaitu
Jumlah Bunga
=
Pokok Pinjaman
X
Tingkat Bunga
X
Waktu
$ 100

$ 5.000

0,12

60/360

2.4  Pengakuan Piutang Wesel
Suatu piutang wesel mungkin timbul bersamaan dengan transaksi penjualan atau pemberian pinjaman uang,atau karena perubahan dari piutang dagang menjadi piutang wesel.
  1. Meminjamkan uang
Continental Bank memberikan kas kepada Holland sebesar $1090. Pada tanggal jatuh tempo Holland membayar ke Bank sebesar $1090 (Pokok $2000 ditambah bunga $90). Ayat jurnal yang dibuat Bank adalah
2007



30-Sep
Wesel tagih
1000


     Kas

1000





Meminjamkan uang






2008



30-Sep
Kas
1090


       Wesel tagih

1000

       Pendapatan bunga

90

 (1000 x 0,09 / 1)



Menagih wesel















  1. Menjual dengan wesel tagih
Tanggal 20 oktober 2009, General Electric menjual perlengkapan rumah tangga senilai $15000 kepada Dorman Builders. Dorman menandatangani promossory note berjangka 90 hari dengan bunga tahunan 10%. Ayat jurnal yang dibuat general Electric untuk mencatat penjualan dan penagihan dari Dorman adalah
2009



30-Okt
Wesel tagih Dorman
 15000


       Pendapatan penjualan

 15000





melakukan penjualan






2010



18-Jan
Kas
 15375


      Wesel tagih

 15000

      Pendapatan bunga
($15000 x 0,10 x 90/360)

 375





menagih wesel







  1. Wesel tagih atas utang
Misalkan Sport Club tidak dapat membayar Hoffman Supply. Hofman mungkin menerima wesel tagih berjangka 1 tahun senilai $4000 dengan bunga 9% dari Sport Club. Ayat jurnal yang dibuat Hoffman adalah :
2009



30-Okt
Wesel tagih Dorman
 4000


       Pendapatan penjualan

 4000





melakukan penjualan








2.5  Pelunasan Piutang Wesel
Suatu wesel mungkin akan disimpan perusahaan sambil menunggu hari jatuh temponya,dan pada saat tersebut nanti perusahaaan akan menerima pembayaraan dari pihak tertarik sebesar nilai nominal wesel ditambah bunga dan selanjutnya perusahaan akan mengakhiri piutang wesel yang bersangkutan. Penerimaan penyelesaian wesel, Suatu wesel dikatakan dilunasi apabila wesel tersebut dibayar secara penuh pada tanggal jatuh temponya. Untuk wesel berbunga ,jumlah yang dilunasi meliputi nilai nominal wesel ditambah dengan bunga selama jangka waktu wesel tertentu. Piutang wesel tak tertagih, Suatu wesel tidak dapat ditagih apabila wesel tersebut tidak dibayar dalam jumlah penuh pada tanggal jatuhnya,wesel yang tak dapat ditagih tidak dapat dialihkan dan oleh karenanya harus diubah menjadi piutang dagang .
1.      Dilunasi (Piutang wesel tidak didiskontokan)
·  Jurnal:
Kas
Xxx

      Piutang Wesel
         xxx
  Atau:
Jurnal:
Kas
Xxx

      Piutang wesel
         Xxx

      Pendapatan bunga
         Xxx

2.      Dilunasi, tetapi wesel pernah didiskontokan ke bank
a.       Debitur membayar
Jurnal:
Piutang Wesel.didiskontokan
Xxx

      Piutang wesel
         xxx
b.      Debitur tidak membayar
Jurnal:
Piutang Wesel.didiskontokan
Xxx

      Piutang wesel
         Xxx



Jurnal:
Piutang dagang
Xxx

      Kas
         Xxx
2.6  Penilaian Piutang Wesel
Piutang Wesel yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun akan dicatat dalam aktiva lancar. Dan Piutang Wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dianggap sebagai Piutang Jangka Panjang. Piutang Wesel dinilai berdasarkan jumlah yang diharapkan dapat ditagih (net realizable value) dan pada prinsipnya sama dengan Piutang Dagang.
Wesel Tagih Jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai bersih yang dapat direalisasi, yakni pada jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan. Perkiraan penyisihan wesel tagih yang utama adalah Penyisihan untuk Piutang Yang Diragukan. Perhitungan dari estimasi yang terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek dan dalam mencatat beban piutang tak tertagih dan penyisihan yang berkaitan persis sama dengan piutang usaha. Baik sebagai persentase atas pendapatan penjualan atau suatu analisis piutang dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah piutang yang tak tertagih. Wesel tagih jangka panjang menimbulkan masalah estimasi tambahan
2.7  Pendiskontoan Piutang Wesel
Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.
Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut.
Bunga (diskonto) wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :
Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto
Contoh : Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 1991 didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.
Periode diskonto dihitung sebagai berikut :
26 –31 Maret                                 = 5 hari
April                                              = 30 hari
Mei (tanggal jatuh tempo)             = 1 hari+
Periode diskonto                           = 36 hari
Perhitungan pendiskontoan wesel :
  1. Wesel tidak berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :
Nilai jatuh tempo wesel                                  Rp. 5.000.000,00
Diskonto : Rp. 5.000.000,00x10%x36/360                50.000,00-
Uang yang diterima                                        Rp. 4.950.000,00
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas adalah :
Kas                  Rp. 4.500.000,00
Biaya Bunga               50.000,00
Piutang Wesel                         Rp. 5.000.000,00
(Piutang wesel didiskontokan)
  1. Wesel Berbunga
Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah:
Nilai nominal wesel                                         Rp. 5.000.000,00
Bunga : 12% x 2/12 x Rp. 5.000.000,00         Rp. 100.000,00+
Nilai Jatuh tempo wesel                                  Rp. 5.100.000,00
Diskonto :
Rp. 5.100.000,00x10%x36/360                                  51.000,00-
Uang yang diterima                                        Rp. 5.049.000,00
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas adalah :
Kas                  Rp. 5.049.000,00
Piutang Wesel                                     Rp. 5.000.000,00
(Piutang wesel didiskontokan)
Pendapatan Bunga                                          49.000,00

Hubungan dalam pendiskontoan wesel
A                                                B                                C
     Pembeli                                  penjual                        bank
                                                       1                                        2
                                                                               3
Keterangan :
1.      Pembeli menyerahkan wesel pada penjual
2.      Penjual mendiskontokan wesel ke bank dan menerima uang
3.      Bank menagih pada pembuat wesel pada tanggal jatuh tempo
Hubungan dalam pendiskontoan wesel
                                 A                                    B                                C
                                Pembeli                      penjual                           bank
                                               1                                           2
                                               4                                          3
Keterangan :
  1. Pembeli (A) menyerahkan wesel pada penjual (B)
  2. Penjual (B) mendiskontokan wesel ke bank (C) dan menerima uang
  3. Karena A tidak membayar, maka bank (C) menagih pada B
  4. B menagih A sebesar uang yang dibayar ke bank (mungkin ditambah bunga)
2.5  Penyajian Piutang Wesel di Laporan Keuangan
Berikut adalah angka akhir milik PT setelah semua penyesuaian dilaporkan pada neraca (jumlah diasumsikan) :
Neraca :
Piutang Usaha                                                        $2.500
Dikurang : penyisihan piutang tak tertagih            ( 300 )
Piutang usaha, bersih                                              $2.200
Aktiva
31-Des

2007
2006
Aktiva Lancar :


Kas
 $800
$400 
Investasi jangka pendek
 $1500
$300 
Piutang usaha, setelah penyisihan piutang tak tertagih
 $2400
 $2600
sebesar $400 tahun 2007 dan $300 tahun 2006





 Persedian
 $800
$600 
total aktiva lancar
 $5500
 $3900

2.6  Contoh soal dan Penyelesaiannya
1.      Wesel Tagih dengan nominal Rp.300.000, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2001 Wesel Tagih tersebut didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2001 dengan diskonto 10 %. Buatlah jurnalnya, jika :
a. Wesel Tagih Tidak Berbunga
b. Wesel Tagih Berbunga
Penyelesaian :
a.       Wesel Tagih tidak berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26/03/2001 dapat dihitung sbb.
Nilai jatuh tempo wesel                                                            Rp.300.000
Diskonto :
Rp.300.000 X 10 % X 36/360                                                             Rp. 3.000 (-)
(36  hari = 26 Maret s/d 1 Mei)
Uang yang Diterima                                                                 Rp.297.000
Pihak yang mendiskontokan wesel akan mencatat :
Kas                 Rp.297.000
Biaya Bunga   Rp. 3.000
Piutang Wesel (didiskontokan) Rp.300.000
b.      Wesel tagih berbunga
Misal wesel di atas berbunga sebesar 12 % / tahun dan didiskontokan dengan diskonto 10 % / tahun.
Nilai Nominal Wesel                                                                Rp.300.000
Bunga   = 12 % X 2/12 X Rp.300.000                                     Rp. 6.000 (+)
Nilai Jatuh Tempo Wesel                                                         Rp.306.000
Diskonto :
Rp.306.000 X 10 % X 36/360                                                             Rp. 3.060(-)
Uang yang diterima                                                                  Rp.302.940
Jurnal yang dicatat oleh pihak yang mendiskontokan wesel adalah :
Kas                               Rp.302.940
Piutang Wesel (didiskontokan)           Rp.300.000
Pendapatan Bunga                              Rp. 2.940






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak merasa puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami















Daftar Pustaka
-          Baridwan, Prof. Dr. Zaki . Intermediate Accounting . 2011 . Yogyakarta : BPFE                Yogyakarta.
-           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar