Untuk menghadapi permasalahan dalam perekonomian, setiap negara memiliki
cara yang berbeda-beda tergantung sistem ekonomi yang mereka anut. Sistem
ekonomi merupakan cara suatu bangsa (masyarakat dan pemerintah) mengatur
kehidupan ekonominya. Dengan kata lain, sistem ekonomi merupakan jaringan
organisasi dan kebijakan yang ditetapkan suatu pemerintahan negara dalam
mengatasi masalah ekonomi.
1.
Sistem ekonomi tradisional
Merupakan sistem ekonomi dasar dan
masih menggunakan kebiasaan masyarakat yang berpola dari nilai budaya. Biasanya
sistem ini dianut oleh suku-suku di pedalaman dan negara-negara terbelakang.
Ciri-cirinya,
antara lain:
o Belum adanya
pembagian kerja yang jelas
o Kurangnya
peran masyarakat dalam berusaha
o Produksi
masih terbatas dan ditentukan sesuai kebutuhan
o Pertukaran
masih menggunakan sistem barter walaupun mata uang sudah digunakan
o Penghasilan
utama dari sektor agraris
Kelebihannya,
antara lain :
o Tidak terjadi
persaingan
o Konflik-konflik
ekonomi tidak terjadi
o Cukup aman
karena anggota masyarakat tidak dibebani dengan target-target yang harus
dicapai
o Tidak
menimbilkan tekanan jiwa (stres) pada masyarakat.
Kekurangannya
antara lain :
o Masyarakat
bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bukan untuk meningkatkan
kesejahteraan
o Kegiatan
ekonomi hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup semata dan bukan untuk
mencari keuntungan
o Jarang
terjadi perubahan drajat dalam masyarakat karena dianggap tabu
o Tidak
memperhitungkan efisiensi penggunaan sumber daya secara maksimal
2.
Sistem Ekonomi Komando
Pada sistem ini, seluruh kegiatan
ekonomi diatur dan ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena proses ekonomi
berjalan secara komando dari pusat, dan semua keputusan berada di tangan
pemerintah pusat, maka sistem ini dinamakan sistem ekonomi komando atau ekonomi
terpusat. Negara penganut sistem ini biasanya disebut juga negara komunis.
Ciri-cirinya,
antara lain:
o
Perencanaan ekonomi, kegiatan produksi, dan
pengawasan secara terpusat (central planning)
o
Sumber ekonomi dimiliki sepenuhnya oleh
pemerintah
o
Perseorangan tidak memiliki apa-apa
kecuali apa yang sudah dibagikan oleh pemerintah
o
Jenis pekerjaan dan pembagian kerja
diatur oleh pemerintah
o
Individu tidak memiliki kebebasan dalam
berusaha
o
Harga dan tingkat bung ditetapkan oleh
pemerintah
Kelebihannya,
antara lain:
o
Pemerintah bertanggung jawab penuh
terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
o
Kebutuhan rakyat terpenuhi secara
menyeluruh dan merata karena pendistribusiannya diatur pemerintah
o
Krisis ekonomi jarang terjadi karena
semua masalah ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemerintah
Kelemahannya,
antara lain:
o
Inisiatif dan kreatifitas perorangan
tidak berkembang sehingga menghambat kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi
o
Hak milik perseorangan tidak diakui
o
Kebebasan pribadi sangat terbatas
o
Informasi tidak akurat karena panjangnya
jalur birokrasi
3.
Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ini, dibertikan
kebebasan penuh pada masyarakat untuk menentukan kegiatan ekonomi yang akan
dilakukan. Hal ini disebut laissez faire (bahasa perancisa)
yang artinya biarkanlah.
Ciri-cirinya,
antara lain:
o
Semua alat dan sumber produksi bebas
dimiliki perseorangan, kelompok masyarakat, atau perusahaan
o
Pemerintah tidak ikut campur secara
langsung terhjadap kegiatan ekonomi
o
Masyarakat dan swasta melakukan kegiatan
ekonomi di semua sektor
o
Perorangan diberi kebebasan dalam
pemakaian barangn dan jasa
o
Kegiatan ekonomi bertujuan untuk mencari
laba
o
Adanya persaiangan antar pengusaha
Kelebihannya,
antara lain:
o
Setiap individu memiliki kebebasan untuk
mengatur kehidupan ekonomi sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
o
Dengan kebebasan berusaha dan bersaiang
akan mendorong setiap orang untuk mencari kemajuan.
o
Hak milik diakui dan adanya kebebasan
melakuakn segala sesuatu yang dianggap baik bagi kepentingan pribadi,
kreativitas mencari keuntungan menjadi tinggi.
o
Persaingan
dalam sistem ekonomi pasar, dapat memproduksi berbagai macam barang berkualitas
sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga para konsumen dapat memperoleh barang
dan jasa sesuai selera.
Kelemahannya,
antara lain:
o
Kebebasan bersaing mengakibatkan yang
kuat menindas yang lemah, terjadi jurang pemisah antara yang kaya dan yang
miskin
o
Pemerataan pendapatan semakin sulit
dicapai karena setiap individu berusaha mencari keuntungan bagi diri sendiri
o
Adanya kebebasan produksi dapat
mendorong terjadinya krisis ekonomi
o
Konsentrasi modal oleh kaum kapitalis
dapat mengakibatkan terjadinya monopoli
4.
Sistem Ekonomi Campuran
Dalam sistem ekonomi campuran,
sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui keberadaannya. Di samping sektor
swasta terdapat pula semacam badan perencanaan negara yang merencanakan arah
dan perkembangan ekonomi, agar sesuai denganm sasaran yang telah ditetapkan.
Permasalahan ekonomi dipecahkan bersam-sama antara pemerintah dan swasta.
Sistem ini merupakan perpaduan
antara sistem pasar dan komando. Peberapan dari sistem ini bervariasi,
tergantung masing-masing negra yang memutuskan untuk lebih condong pada sostem
yang mana; pasar atau komando. Sistem ini paling banyak dianut oleh
negara-negara dunia saat ini.
»
Ciri-cirinya, antara lain:
o
Alat produksi yang vital dikuasai negara
o
Alat produksi yang kurang penting
dikelola swasta
o
Perekonomian dilaksanakan bersama antara
pemerintah dan masyarakat
o
Hak milik diakui sepanjang tidak
bertentangan dengan kepentingan umum
»
Kelebihannya, antara lain:
o Pertumbuhan
ekonomi teratur dan stabil
o Swasta
terdoring untuk mencari keuntungan, karena inisiatif dan kreatifitas diakui pemerintah
o Tugas
pemerintah tidak terlalu berat karena dibantu swasta
o Pengaruh
monopoli swasta dapat diperkecil
Kelemahanya
adalah sulit untuk menentukan unsur yang benar sesuai dengan kepribadian dan
kebutuhan masyarakat sehingga memerlukan ketelitian dan kejelian dalam
mengambil keputusan.
Kebutuhan
merupakan keinginan akan barang dan jasa untuk dipenuhi dalam kehidupan
manusia. Sebagai contoh: peralatan sekolah yang merupakan kebutuhan bagi
seorang pelajar. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, kemungkinan seorang
pelajar akan terganggu dalam proses belajarnya. Kebutuhan manusia tidak
terbatas. Hal ini memang sudah menjadi kodrat, bahkan manusia tidak pernah
meras puas, setiap kebutuhan yang satu terpenuhi akan muncul kebutuhan lainnya
untuk segera dipenuhi. Jenis-jenis kebutuhan Kebutuhan secara umum
dapat digolongkan menurut intensitasnya/ tingkat kepentingannya, sifatnya, waktu
pemenuhannya, dan subjeknya.
a.
Kebutuhan menurut intensitasnya (tingkat kepentingannya), kebutuhan dibagi menjadi
tiga, yaitu:
o
Kebutuhan primer, merupakan
kebutuhan utama manusia dalam mempertahankan hidupnya. Untuk dapat hidup
manusia membutuhkan makanan, air minum, pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan
ini sering disebut sebagai kebutuhan alamiah manusia kan sandang, pangan, dan
papan.
o
Kebutuhan sekunder, merupakan kebutuhan yang sifatnya
melengkapi dan mempermudah manusia. Kebutuhan sekunder harus terpenuhi setelah
kebutuhan primer terpenuhi. Setelah manusia bias makan, minum, dan bertempat
tinggal, ia akan berusaha bagaimana memiliki alat-alat rumah tangga seperti
televisi, jam, sepeda motor dan lain sebagainya agar hidupnya lebih mudah dan
nikmat.
o
Kebutuhan tersier, adalah kebutuhan yang bersifat
kepuasan semata, contoh kebutuhan akan barang-barang mewah, seperti mobil,
perhiasan mahal, adan barang-barang mewah lainnya. Kebutuhan tersier ini
dipenuhi dalam rangka meningkatnya prestise (status seseorang).
b.
Kebutuhan menurut sifatnya, kebutuhan digolongkan menjadi dua , yaitu:
o Kebutuhan jasmani, adalah kebutuhan dari raga/
badan kita, seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, dan sebagainya.
o Kebutuhan rohani, adalah kebutuhan dari jiwa kita,
seperti hiburan, ibadah, ketenangan, dan lain sebagainya.
c.
Kebutuhan menurut waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan menjadi dua yaitu:
o
Kebutuhan masa sekarang, adalah kebutuhan yang haruss
segera dipenuhi, seperti obat untuk orang yang sakit, istirahat dibutuhkan saat
kita lelah, dan sebagainya.
o
Kebutuhan yang akan datang, merupakan kebutuhan yang
pemenuhannya dapat ditunda. Seperti kebutuhan akan barang-barang yang tidak
harus segera dipenuhi.
d.
Kebutuhan menurut subjeknnya, kebutuhan dibagi
atas:
o Kebutuhan pribadi, adalah kebutuhan pribadi
masing-masing orang, seperti; pakaian, makanan, dan barang-barang pribadi
lainnnya.
o Kebutuhan umum, adalah kebutuhan akan barang dan
jasa yang dapat digunakan oleh banyak orang, seperti; jalan, tempat ibadah,
sekolah, dan sebagainya.
*)
Kebutuhan-kebutuhan tersebut berbeda antara orang-orang yang satu dengan yang
lain, tergantung pada situasi dan kondisi yang satu dengan yang lainnya. Mobil
dapat berubah menjadi kebutuhan sekunder bagi orang-orang diperkotaan. Computer
dapat menjadi kebutuhan sekarang pada saat anak-anak kuliah di jurusan
informatika.
Bentuk alat
pemuas kebutuhan itu ada dua macam, yaitu barang dan jasa.
I. Barang
Barang yang sering kita
gunakanuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita diantaranya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
o
Berwujud
o
Memiliki nilai dan manfaat yang dapat
dirasakan saat digunakan
o
Bila digunakan, nilai, manfaat dan
bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis
Macam barang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Menurut cara memperolehnya, barang dapat dikelompokan menjadi:
a. Barang bebas, yakni barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan.
Misal, cahaya matahari dan udara.
b. Barang ekonomi, yakni barang yang untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misal, makanan dan minuman yang mana
diperlukan uang untuk membelinya.
2. Menurut kegunannya, barang dikelompokan menjadi:
a. Barang produksi, yakni
barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Misal, kain yang akan
digunakan untuk dijahit menjadi pakaian.
b. Barang konsumsi, yakni barang yang dapat langsung
digunakan dan dikonsumsioleh seseorang. Misal, Pakaian yang bisa langsung
digunakan.
3. Menurut proses
pembuatannya, barang dikelompokan menjadi:
a. Barang mentah, yakni barang yangb belum mengalami proses
produksi. Misal, kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit.
b. Barang setengah jadi, yakni barang yang sudah melalui proses
produksi akan tetapi belum siap pakai. Misal, benang yang dibuat dari kapas
untuk dibuat menjadi kain.
c. Barang jadi, yakni barang yang sudah melalui proses
produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misal, sepatu, pakaian, roti
dan sebagainya.
4. Menurut hubungannya dengan barang lain, barang dibagi menjadi:
a. Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti
fungsi barang yang lain. Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi
dari lampu pijar sebagai penerangan.
b. Barang komplementer, yakni barang yang dapat melengkapi
fungsi dari barang lainnya. Contohnya: Bensin yang dapat melengkapi mobil
sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil tidak bisa dijalankan.
II. Jasa
Jasa adalah alat pemuas kebutuhan
yang berupa pelayanan, misalnya kita naik angkutan umum, kita memotong rambut
di salon dan lain sebagainya. ciri-ciri jasa antara lain :
o
Tidak berwujud dan tidak dapat diraba
o
Dapat dirasakan
o
Bila digunakan tidak habis
Kebutuhan
manusia yang begitu beragam tentu saja tidak semua dapat terpenuhi. Manusia
harus membuat prioritas kebutuhan yang akan dipenuhi terlebih dahulu dan
menemukan alat pemuas alternatif. Alat pemuas kebutuhan alternatif diperlukan
karena sumber daya yang ada terbatas. Keadaan itu menimbulkan ketidak
seimbangan yang berujung pada kelangkaan.
Apa itu
kelangkaan ?
Kelangkaan
berasal dari kata “langka” yang berarti jarang, sukar didapat atau jarang
ditemukan karena sedikit. Dengan demikian kelangkaan
dapat diartikan sebagai keadaan yang menunjukan sukar didapatnya sesuatu
hal karena jumlahnya yang terbatas.
Kelangkaan
sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan dari pengolahan
sumber daya tersebut juga bersifat langka atau terbatas. Kelangkaan inilah yang
mengharuskan manusia mengeluarkan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan
jasa. Oleh karena itulah, hampir semua brang dan jasa yang kita butuhkan harus
kita beli dengan uang.
Kemampuan finansial seseorang
yang minim juga merupakan salah satu bentuk kelangkaan yang menyebabkan
seseorang tidak mampu memenuhi semua kebutuhannya. Kelangkaan akan lapangan
kerja menyebabkan tidak semua pencari kerja yang membutuhkan mendapatkannya.
Dan banyak lagi kelangkaan yang ada saat ini. Kelangkaan disebabkan oleh
faktor-faktor berikut:
o
Keterbatasan Benda yang tersedia di alam
o
Kerusakan Sumber Daya Alam akibat ulah
manusia
o
Bencana alam
o
Meningkatnya jumlah manusia dan
kebutuhannya yang melebihi kecepatan penyediaan barang dan jasa.
Inti masalah
ekonomi yaitu kelangkaan sumber daya dibanding kebutuhan manusia yang
bermacam-macam dan tidak terkendali. Masalah ekonomi menurut aliran ekonomi
klasik adalah produksi, konsumsi dan distribusi untuk emcapai kemakmuran.
Menurut aliran ekonomi modern, masalah ekonomi adalah: apa dan berapa yang
diproduksi; bagaimana cara memproduksi; dan untuk siapa barang tesebut
diproduksi?
1. Apa dan
berapa yang diproduksi? Kita tidak mungkin memproduksi
semua barang yang dibutuhkan manusia karena kelangklaan sumberdaya yang
dijadikan bahan dan keterbatasan kemampuan yang kita miliki, baik segi modal
maupun keahlian. Untuk menyelesaikan itu, kita harus jeli dalam membuat
prioritas jenis apa yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang sesuai dan
paling menguntungkan.
2.
Bagaimana cara memproduksi? Pemilihan
cara dan teknologi yang digunakan untuk berproduksi sangatlah penting. Pertimbangan
teknologi modern atau padat modal maupun teknologi manual atau padat karya
harus melalui perhitungan yang detail agar dikemudian hari tidak ditemukan
banyak kelamahan, seperti ketidakefektifan maupun pemborosan.
3.
Untuk siapa diproduksi Hal ini
sama dengan masalah ekonomi distribusi menurut aliran ekonomi klasik karena
menyangkut pasar yang dibidik apakah berdasarkan penghasilan, daerah, atau dari
sisi usia. Apakah untuk kalangan kaya? Atau untuk golongan mengengah? Apakah
untuk masyarakat perkotaan atau pedesaan dan dari sisi umur, untuk konsumen
usia berapa?
Biaya peluang
atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus
dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam
kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita
memilih menggunakan uang kita untuk membeli makanan, maka kita kehilangan biaya
peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi. Singkatnya, biaya peluang
merupakan biaya yang dikorbankan untk memperoleh sesuatu yang lain.
Menghitung
Biaya Peluang
Berikut ini
akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh
berikut:
Setelah lulus
SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko
di dekat rumah dengan gaji Rp 400.000,- per bulan. Tawaran kedua
sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per
bulan.
Dengan
beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida
memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja
sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai
pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp900.000,- per bulan.
Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja
sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan.
Kegiatan
perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam
perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di bawah ini.
1.
Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya
melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.
a. Corak
Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam corak kegiatan ekonomi
subsistem penerima-penerima pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak
menabung, dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti
ini aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar berikut :
Dalam
kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi menggunakan seluruh
faktor produksi yang ada dalam perekonomian, pengeluaran sektor rumah tangga
akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini
adalah gambaran yang sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di
mana kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.
b. Corak
Perekonomian Modern
Dalam perekonomian
yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian
pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada
pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian
barang-barang modal.
2.
Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi
tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan
perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan
perekonomian.
3.
Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat
sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya
melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat
ekonomi di luar negeri.
Untuk
melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang memungkinkan
dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya alam, tenaga manusia, modal
dalam segala bentuknya, serta kecakapan atau keterampilan tertentu. Semua
unsur-unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi
adalah semua unsur yang menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa.
Dalam
ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu
Faktor produksi tanah
mutlak harus ada pada setiap proses produksi. Faktor produksi tanah adalah
segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan alam. Dengan kata lain, segala
sumber asli yang bukan berasal dari kegiatan manusia, seperti:
a. Tanah;
b. Air/tenaga
air;
c. Ikan baik
dari sungai, danau, maupun ikan dari laut;
d. Iklim cuaca,
curah hujan, arah angin;
e. Tenaga alam
(tenaga penumbuh misalnya pertanian, perikanan);
f.
Bahan tambang, bebatuan, dan kayu;
g.
Binatang ternak dan bukan ternak.
Tenaga kerja menurut
kualitasnya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a. Tenaga
kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan,
seperti guru, dokter, akuntan, dan pengacara.
b. Tenaga
kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian
dari pengalaman dan latihan, seperti montir dan sopir.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled
and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan
latihan terlebih dahulu, seperti pesuruh dan buruh kasar.
Menurut ilmu ekonomi
modal adalah barang-barang modal (real capital goods) yang meliputi semua jenis
barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain,
termasuk yang menghasilkan jasa dan modal berupa uang (money capital) yang
tersedia di perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor-faktor produksi.
Modal
uang (money capital) adalah dana yang digunakan untuk membeli
barang-barang modal dan faktor produksi lainnya. Yang dimaksud modal dalam
faktor produksi ini adalah barang-barang modal (real capital goods),
yaitu setiap barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa lain, misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik, gedung,
jalan raya, gudang, serta peralatan-peralatan lainnya. Barang-barang modal ini
dihasilkan oleh proses produksi tidak langsung (indirect production).
Macam-macam modal dapat dilihat disini.
Kewirausahaan
merupakan faktor produksi yang tidak dapat dilihat, dihitung, ditakar, diraba,
tetapi hanya dapat dirasakan dan diketahui dengan melihat produk yang
dihasilkan. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang
memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan dapat
mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh
keuntungan dan berani menanggung risiko.
Keahlian
(skill) yang harus dimiliki oleh
seorang pengusaha terdiri dari:
1.
managerial skill,
yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai
tujuan;
2.
technical skill,
yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga
berjalan dengan baik;
3. organizational
skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak
hanya intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam
bentuk lain.
1. Modal menurut
pemiliknya
a. Modal perseorangan, artinya modal tersebut
dimiliki oleh perseorangan. Misalnya, gedung dan kendaraan.
b. Modal masyarakat, artinya modal tersebut
dimiliki oleh banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Misalnya, jalan
dan jembatan.
2. Modal menurut
wujudnya
a. Konkret, artinya modal yang jelas
wujudnya, tetapi dapat dilihat. Misalnya, gedung, mesin, dan peralatan.
b. Abstrak, artinya modal yang tidak
terlihat, tetapi kegunaannya dapat dirasakan. Misalnya, nama baik perusahaan,
keahlian karyawan, dan hak cipta.
3. Modal menurut
bentuknya
a. Uang, artinya modal berupa dana.
b. Barang, artinya modal berupa alat yang
digunakan dalam proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.
4. Modal menurut
sifatnya
a. Modal tetap, artinya modal yang dapat
digunakan lebih dari satu kali masa produksi. Misalnya, mesin, kendaraan, dan
gedung.
b. Modal lancar, artinya modal yang habis dalam
satu kali proses produksi. Misalnya, bahan baku, kertas, dan bahan bakar mesin.
5. Modal menurut
sumbernya
a. Modal sendiri, artinya modal yang berasal
dari pemilik perusahaan. Misalnya, saham dan tabungan.
Di
dalam kegiatan ekonomi terdapat beberapa pelaku yang dapat digolongkan menjadi
empat, yaitu rumah tangga keluarga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar
negeri.
1. Rumah
Tangga Keluarga/ Rumah Tangga Konsumsi
Rumah tangga keluarga/
konsumsi merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang menyediakan faktor-faktor
produksi kepada pelaku kegiatan ekonomi lain. lebih jelas mengenai
faktor produksi
Penyediaan
faktor produksi tersebut dimaksudkan guna mendapatkan uang agar dapat memenuhi
kebutuhannya. Adapun cara yang dilakukan agar uang tersebut diperoleh adalah
sebagai berikut:
a. Menawarkan
tanah (alam) yang dimiliki kepada pihak lain untuk menerima balas jasa yang
disebut dengan sewa.
b. Menawarkan
sumber tenaga kerja atau sumber daya manusia untuk mendapatkan balas jasa yang
disebut dengan upah atau gaji.
c. Menawarkan
modal yang dimiliki untuk mendapatkan bunga sebagai balas
jasa.
d. Menawarkan
keahlian atau memakai keahlian yang dimiliki dan balas jasa yang diterima
disebut bagian keuntungan atau laba dari
perusahaan yang bersangkutan.
Dengan
demikian kelompok rumah tangga ini melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. menyediakan
dan menyerahkan faktor-faktor produksi
b. Menerima
balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki
c. Mengonsumsi
barang dan jasa
2. Rumah
Tangga Perusahaan
Rumah tangga
perusahaan berperan untuk melakukan kegiatan produksi maupun distribusi dalam
kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok rumah tangga perusahaan
meliputi :
a.
Melakukan kegiatan produksi barang dan
jasa , dengan cara mengolah faktor produksi yang diterima dari rumah tangga
konsumen.
b.
Membayar imbalan atas penggunaan faktor
produksi.
c.
Menjual hasil produksi kepada rumah
tangga konsumen.
d. Menerima
pembayaran atas penjualan berang dan jasa.
3. Rumah
Tangga Pemerintah
Berbeda dengan
rumahtangga konsumsi dan perusahaan, pemerintah menjalankan kegiatan ekonomi dengan
motif sosial (social economy), yaitu mencari prnghasilan untuk
kepentingan umum.
Aktivitas
pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Mengeluarkan
undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat,
misalnya pajak.
b. Membelanjakan
penerimaan negara untuk membeli berbagai kebutuhan pemerintah termasuk
menyiapkan sarana dan prasarana yang menyangkut kegiatan umum (public goods).
c. Melakukan
kegiatan ekonomi langsung dibawah Badan Usaha Milik Negara. Misalnya PLN,
DAMRI, PERTAMINA, dsb.
d.
Menjalin hubungan ekonomi dengan negara
lain.
Dalam
menjalankan kegiatan ekonomi langsung, pemerintah menggunakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) untuk mengelolanya. Di Indonesia BUMN dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
a. Perusahaan umum (PERUM)
Badan usaha ini
mengusahakan alat-alat vital dan strategis dengan pembiayaan dan keuntungan
untuk negara. Contoh: Perum Pegadaian dan Perum Perumnas.
b. Perusahaan perseroan (PT)
Badan usaha ini
beroperasi seperti layaknya perusahaan swasta, namun modal perseroan tetap
disetor dan diusahakan oleh pemerintah. Contoh: PT. Pertamina, PT.
PerkebunanXII, PT. Pelni dan sebagainya.
Pemerintah
juga bertanggung jawab untuk:
a. Menyelenggarakan
prasarana produksi seperti jalan umum, pos dan komunikasi, pengangkutan umum,
kereta api, air minum, sekolah, listrik, rumah sakit, dan lain-lain.
b. Merangsang
produksi melalui pajak dan subsidi.
c. Mengatur
perekonomian dengan peraturan/ pengawasan dan perijinan.
d. Menyediakan
informasi, misalnya melalui bagian statistik harga, riset, dan penerangan.
e. Mengawasi
peredaran jumlah uang.
f.
Menjalankan sendiri beberapa jenis
perusahan, terutam,a yang menmyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Rumah
Tangga Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri
memiliki peranan yang penting dalam kegiatan ekonomi. Selama ini belum ada
negara yang mampu hidup mandiri tanpa adanya bantuan dari negara lain. Setiap
negara membutuhkan negara lain dalam kehidupan berekonomi. Contohnya dalam jual
beli, negara yang satu akan membeli pada negara yang lain dan akan menjual pula
pada negara yang lain. Contoh konkritnya indonesia yang membutuhkan komputer
buatan amerika dan amerika yang membuthkan tekstil buatan indonesia. Tak hanya
itu, kerja sama ekonomi antar negara juga berperan untuk membentu negara yang
sedang mengalami nkesulitan dalam perekonomian. Contohnya lahirnya negara G7
yang memberikan pinjaman keuangan pada negara-negara sedang berkembang.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar konsep konsumsi. Konsumsi merupakan
kegiatan manusia dalam penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau menghabiskan
daya guna atau manfaat suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. KEgiatan konsumsi tidak hanya terpaku pada barang saja, namun juga
meluas pada konsumsi jasa misalnya jasa angkutan kota, jasa fotocopy, dan lain
sebagainya.
Beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang adalah sebagai
berikut:
1. Tingkat
pendapatan
2. Tingkat
pendidikan
3. Tingkat
kebutuhan
4. Kebiasaan
masyarakat
5. Harga barang
6. Selera
masyarakat atau mode
Setiap hari
manusia melakukan kegiatan konsumsi, seperti makan dan minum. Apa tujuan
manusia melakukan kegiatan konsumsi?
Tujuan
konsumsi antara lain sebagai berikut:
1. Pendapatan
seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi
2. Konsumsi akan
menciptakan tingkat permintaan masyarakat
3. Konsumsi
dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang
4. Konsumsi
dapat memenuhi kepuasan seseorang
Pada
hakikatnya manusia memerlukan barang dan jasa karena barang dan jasa itu
memberikan kepuasan, manfaat, dan guna (utility) baik secara langsung
maupun tidak langsung. Nilai guna merupakan suatu kepuasan atau kenikmatan yang
diperoleh seseorang dengan mengkonsumsi barang-barang, Apabila nilai kepuasan
itu tinggi maka tinggi pulalah nilai guna barang tersebut.
Nilai guna
barang dapat dibedakan menjadi dua, yakni nilai pakai dan nilai tukar.
1.
Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu
barang dan jasa untuk digunakan oleh konsumen. Nilai pakai dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu nilai pakai subjektif dan nilai pakai objektif.
a.
Nilai Pakai
Subjektif, merupakan kemampuan suatu benda untuk dapat dipakai dalam memenuhi
kebutuhan seseorang. Misalnya kacamata resep dokter, lukisan dan intan utiara.
b. Nilai Pakai Objektif, merupakan
kemapuan suatu benda untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan pada umumnya.
Misalnya beras, pakaian, dan perumahan.
2.
Nilai Tukar (Value in Eexchange)
Nilai tukar adalah kemampuan suatu
barang untuk ditukar dengan barang lainnya. NIlai tukar dibedakan menjadi dua,
yaitu nilai tukar subjektif dan nilai tukar objektif.
a.
Nilai Tukar
Subjektif, merupakan kemampuan suatu benda sehubungan dengan penilaian seseorang
bahwa benda tersebut dapat ditukarkan dengan benda lain. Misalnya nelayan yang
mempuntai perahu.
b.
Nilai Tukar
Objektif, merupakan kemampuan suatu benda sehubungan dengan benda tersebut dapat
ditukar dengan benda lain. Misalnya emas dan uang.
KESEMPATAN KERJA
A.
PENGERTIAN KESEMPATAN KERJA
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan
yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun
bias diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Tenaga kerja memegang peranan yang
sangat penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena:
1. Tenaga
kerja merupakan salah satu faktor produksi.
2. Sumber
Daya Alam.
3. Kewiraswastaan.
Tenaga
kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula
masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:
1. Masalah-masalah
perluasan kesempatan kerja.
2. Pendidikan
yang dimiliki angkatan kerja.
3. Pengangguran.
Sumitro Djojohadikusumo
mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang
mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan
pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor
yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:
a. Jumlah dan sebaran
usia penduduk.
b. Pengaruh
keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c. Peranan
kaum wanita dalam perekonomian.
d. Pertambahan
penduduk yang tinggi.
e. Meningkatnya
jaminan kesehatan.
B.
JUMLAH PENDUDUK, KESEMPATAN KERJA, DAN
PENGANGGURAN
Jumlah penduduk yang besar pada dasarnya
merupakan potensi yang sangat berharga ditinjau dari segi tenaga kerja, jika
dapat didayagunakan dengan baik, penduduk yang sangat banyak dan memiliki
keterampilan ini merupakan potensi yang berharga. Jumlah penduduk yang
besar dan tidak memiliki keterampilan ini adalah kerugiannya yang
dapat menyebabkan Pengangguran di mana-mana.
Hal yang diharapkan kesempatan seimbang
dengan angkatan kerja tetapi hal ini tidak terwujud. Beberapa teori
tentang “Dapatkah kesempatan
kerja menampung seluruh angkatan kerja?”
o
Menurut kaum klasik, jika terjadi Pengangguran dalam
suatu negara, itu berarti penawaran tenaga kerja lebih besar daripada
permintaan tenaga kerja.
o
Keynes, penggunaan tenaga kerja secara
penuh jarang sekali terjadi.
Pengangguran dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Pengangguran terselubung
(Disguissed Unemployment)
2. Setengah
menganggur (Under Unemployment)
3. Pengangguran terbuka
(Open Unemployment)
C.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN
1.
Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang
dengan Kesempatan Kerja.
Maksudnya adalah kondisi dimana jumlah
angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia, karena
kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2.
Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang.
Upah tenaga kerja tidak terdidik di
sekitar pertanian cenderung lebih rendah daripada upah tenaga kerja yang sama
diluar sektor pertanian. Dengan demikian, terjadi perbedaan mutu tenaga kerja
antara sektor pertanian dan sektor yang lain.
3.
Kebutuhan jumlah dan Jenis Tenaga Terdidik dan Penyediaan Tenaga Terdidik Tidak Seimbang.
Besarnya kesempatan kerja belum tentu
menjamin tidak terjadi pengangguran, karena belum tentu terjadi kesesuaian
tingkat pendidikan yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Hal ini dapat
mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan
yang tersedia.
4.
Adanya Kecenderungan Semakin
Meningkatnya Peranan dan Aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam
Seluruh Struktur Angkatan Kerja Indonesia.
Dalam Repelita V, diperkirakan 47.5%-nya
adalah tenaga kerja wanita.
5.
Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja Antar Daerah Tidak Seimbang.
Jumlah angkatan kerja di suatu daerah
mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedang di daerah lain dapat
terjadi sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga
kerja ke daerah lain, bahkan ke negara lain.
D.
DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP
PEREKONOMIAN
Pengangguran secara tidak langsung
berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah Pengangguran akan
menyebabkan turunnya Gross Domestic Product. Makin banyak barang dan jasa
yang dihasilkan, makin tinggi pendapatan nasional bangsa itu, yang memungkinkan
dilakukannya tabungan yang selanjutnya dapat digunakan untuk investasi,
selanjutnya investasi akan memperbesar kesempatan kerja.
Masalah lain yang berkaitan dengan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja adalah tingkat produktivitas
tenaga kerja. Pendapatan nasional akan naik jika terjadi peningkatan
produktivitas tenaga kerja.
E.
USAHA UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN
1.
Memperluas Kesempatan Kerja.
Dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
kegiatan ekonomi yang sudah ada, maupun dengan menambah kegiatan ekonomi yang
baru. Menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo, usaha perluasan kesempatan kerja
dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengembangan
industri.
2. Melalui
berbagai proyek pekerjaan umum.
2.
Penurunan Angkatan Kerja.
Diantaranya dapat dilakukan dengan
peningkatan program Wajib Belajar 9 Tahun bagi anak usia sekolah.
Dalam rangka pemerataan tenaga
kerja dan kesempatan kerja, perlu ditingkatkan berbagai langkah,
antara
lain:
1. Pendayagunaan
angkatan kerja dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah/negara lain
yang membutuhkan tenaga kerja.
2. Pengembangan
usaha kecil dan tradisional serta sektor informal yang dapat menyerap
banyak tenaga kerja.
3. Pembinaan
angkatan kerja usia muda, agar dapat mengisi tuntutan latar belakang
pendidikan/kemampuan yang diperlukan.
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
PERBEDAAN
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Prof Sumitro Djojohadikusumo
mengemukakan definisi Pertumbuhan
ekonomi ialah proses peningkatan barang dan jasa dalam
kegiatan ekonomi masyarakat, yang diukur dengan meningkatnya hasil
produksi dan pendapatan. Secara konvensional pertumbuhan diukur
dengan kenaikan pendapatan nasional (GNP) per kapita.
Pembangunan ekonomi
ialah usaha untuk menambah peralatan, modal dan skills agar satu sama
lain membawa pendapatan per kapita yang lebih besar dan produktivitas
yang lebih tinggi.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
1.
Masalah
tekanan penduduk,
a. Adanya
kelebihan penduduk atau kenaikan jumlah penduduk yang pesat, hal ini
dikarenakan menurunnya tingkat kematian dan makin tingginya tingkat
kelahiran.
b. Besarnya
jumlah anak-anak yang menjadi tanggungan orang tua, hal ini dikarenakan tingkat
produksi yang relatif tetap dan rendah.
c. Adanya pengangguran di
desa-desa, hal ini dikarenakan luas tanah yang relatif sedikit jumlahnya
dibanding penduduk yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
d. Kurangnya
keterampilan dasar yang diperlukan agar penduduknya mudah menerima pembangunan.
Hal ini dapat dicapai apabila beberapa pengetahuan dasar telah dimiliki
penduduk dalam hal membaca dan menulis.
2.
Sumber-sumber
alam yang belum banyak diolah atau diusahakan sehingga masih
bersifat potensial. Sumber-sumber alam ini belum dapat menjadi sumber-sumber
yang rill karena kekurangan kapital, tenaga ahli dan entrepreneur.
3.
Kekurangan
kapital disebabkan oleh karena
rendahnya tingkat investasi. Rendahnya tingkat investasi disebabkan karena
rendahnya tabungan, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat penghasilan.
Rendahnya penghasilan karena disebabkan oleh tingkat produktivitas yang rendah
daripada tenaga kerja, sumber alam yang belum diolah, kapital, tanah dan keterbelakangan
penduduk.
4.
Produsen
barang-barang primer, hal ini disebabkan karena
memiliki faktor produksi tanah dan tenaga kerja yang relatif banyak.
DAMPAK
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
1.
Pembangunan di masa yang akan datang
semakin ditandai oleh perkembangan industri.
2.
Pencemaran di kota-kota besar.
3.
Masalah keadilan dalam memikul biaya
sebagai akibat pengrusakan sumber daya alam dan pencemaran di
kota-kota sudah menjadi masalah social politik yang mendesak.
4.
Terdapat pembuangan limbah industri,
pencemaran udara yang berkaitan dengan pembangkit listrik, industri dan transportasi.
5.
Akibat kepadatan penduduk yang tinggi,
maka investasi dalam penyediaan air bersih dan pemeliharaan sanitasi
kurang memadai sehingga membawa dampak terhadap kesehatan.
6.
Akibat intensifikasi dan ekstensifikasi
yaitu tanah yang semakin terbatas di bidang pertanian, menimbulkan kemerosotan
mutu lahan akibat penggunaan pestisida dan insektisida serta pupuk
yang berlebihan juga pemborosan terhadap sumber air .
7.
Menimbulkan kerusakan ekosistem dan membawa
dampak terhadap lingkungan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar