Jumat, 27 September 2013

Materi Ekonomi


Untuk menghadapi permasalahan dalam perekonomian, setiap negara memiliki cara yang berbeda-beda tergantung sistem ekonomi yang mereka anut. Sistem ekonomi merupakan cara suatu bangsa (masyarakat dan pemerintah) mengatur kehidupan ekonominya. Dengan kata lain, sistem ekonomi merupakan jaringan organisasi dan kebijakan yang ditetapkan suatu pemerintahan negara dalam mengatasi masalah ekonomi.

1.        Sistem ekonomi tradisional
Merupakan sistem ekonomi dasar dan masih menggunakan kebiasaan masyarakat yang berpola dari nilai budaya. Biasanya sistem ini dianut oleh suku-suku di pedalaman dan negara-negara terbelakang.

Ciri-cirinya, antara lain:
o   Belum adanya pembagian kerja yang jelas
o   Kurangnya peran masyarakat dalam berusaha
o   Produksi masih terbatas dan ditentukan sesuai kebutuhan
o   Pertukaran masih menggunakan sistem barter walaupun mata uang sudah digunakan
o   Penghasilan utama dari sektor agraris

Kelebihannya, antara lain :
o   Tidak terjadi persaingan
o   Konflik-konflik ekonomi tidak terjadi
o   Cukup aman karena anggota masyarakat tidak dibebani dengan target-target yang harus dicapai
o   Tidak menimbilkan tekanan jiwa (stres) pada masyarakat.

Kekurangannya antara lain :
o   Masyarakat bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bukan untuk meningkatkan kesejahteraan
o   Kegiatan ekonomi hanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup semata dan bukan untuk mencari keuntungan
o   Jarang terjadi perubahan drajat dalam masyarakat karena dianggap tabu
o   Tidak memperhitungkan efisiensi penggunaan sumber daya secara maksimal



2.        Sistem Ekonomi Komando
Pada sistem ini, seluruh kegiatan ekonomi diatur dan ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena proses ekonomi berjalan secara komando dari pusat, dan semua keputusan berada di tangan pemerintah pusat, maka sistem ini dinamakan sistem ekonomi komando atau ekonomi terpusat. Negara penganut sistem ini biasanya disebut juga negara komunis.

Ciri-cirinya, antara lain:
o   Perencanaan ekonomi, kegiatan produksi, dan pengawasan secara terpusat (central planning)
o   Sumber ekonomi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah
o   Perseorangan tidak memiliki apa-apa kecuali apa yang sudah dibagikan oleh pemerintah
o   Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah
o   Individu tidak memiliki kebebasan dalam berusaha
o   Harga dan tingkat bung ditetapkan oleh pemerintah

Kelebihannya, antara lain:
o   Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
o   Kebutuhan rakyat terpenuhi secara menyeluruh dan merata karena pendistribusiannya diatur pemerintah
o   Krisis ekonomi jarang terjadi karena semua masalah ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemerintah

Kelemahannya, antara lain:
o   Inisiatif dan kreatifitas perorangan tidak berkembang sehingga menghambat kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi
o   Hak milik perseorangan tidak diakui
o   Kebebasan pribadi sangat terbatas
o   Informasi tidak akurat karena panjangnya jalur birokrasi

3.        Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ini, dibertikan kebebasan penuh pada masyarakat untuk menentukan kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Hal ini disebut laissez faire (bahasa perancisa) yang artinya biarkanlah.

Ciri-cirinya, antara lain:
o   Semua alat dan sumber produksi bebas dimiliki perseorangan, kelompok masyarakat, atau perusahaan
o   Pemerintah tidak ikut campur secara langsung terhjadap kegiatan ekonomi
o   Masyarakat dan swasta melakukan kegiatan ekonomi di semua sektor
o   Perorangan diberi kebebasan dalam pemakaian barangn dan jasa
o   Kegiatan ekonomi bertujuan untuk mencari laba
o   Adanya persaiangan antar pengusaha

Kelebihannya, antara lain:
o   Setiap individu memiliki kebebasan untuk mengatur kehidupan ekonomi sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
o   Dengan kebebasan berusaha dan bersaiang akan mendorong setiap orang untuk mencari kemajuan.
o   Hak milik diakui dan adanya kebebasan melakuakn segala sesuatu yang dianggap baik bagi kepentingan pribadi, kreativitas mencari keuntungan menjadi tinggi.
o   Persaingan dalam sistem ekonomi pasar, dapat memproduksi berbagai macam barang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga para konsumen dapat memperoleh barang dan jasa sesuai selera.

Kelemahannya, antara lain:
o   Kebebasan bersaing mengakibatkan yang kuat menindas yang lemah, terjadi jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin
o   Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai karena setiap individu berusaha mencari keuntungan bagi diri sendiri
o   Adanya kebebasan produksi dapat mendorong terjadinya krisis ekonomi
o   Konsentrasi modal oleh kaum kapitalis dapat mengakibatkan terjadinya monopoli

4.        Sistem Ekonomi Campuran
Dalam sistem ekonomi campuran, sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui keberadaannya. Di samping sektor swasta terdapat pula semacam badan perencanaan negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi, agar sesuai denganm sasaran yang telah ditetapkan. Permasalahan ekonomi dipecahkan bersam-sama antara pemerintah dan swasta.
Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem pasar dan komando. Peberapan dari sistem ini bervariasi, tergantung masing-masing negra yang memutuskan untuk lebih condong pada sostem yang mana; pasar atau komando. Sistem ini paling banyak dianut oleh negara-negara dunia saat ini.

»        Ciri-cirinya, antara lain:
o   Alat produksi yang vital dikuasai negara
o   Alat produksi yang kurang penting dikelola swasta
o   Perekonomian dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat
o   Hak milik diakui sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum
»        Kelebihannya, antara lain:
o   Pertumbuhan ekonomi teratur dan stabil
o   Swasta terdoring untuk mencari keuntungan, karena inisiatif dan kreatifitas diakui pemerintah
o   Tugas pemerintah tidak terlalu berat karena dibantu swasta
o   Pengaruh monopoli swasta dapat diperkecil

Kelemahanya adalah sulit untuk menentukan unsur yang benar sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan masyarakat sehingga memerlukan ketelitian dan kejelian dalam mengambil keputusan.


























Kebutuhan merupakan keinginan akan barang dan jasa untuk dipenuhi dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh: peralatan sekolah yang merupakan kebutuhan bagi seorang pelajar. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, kemungkinan seorang pelajar akan terganggu dalam proses belajarnya. Kebutuhan manusia tidak terbatas. Hal ini memang sudah menjadi kodrat, bahkan manusia tidak pernah meras puas, setiap kebutuhan yang satu terpenuhi akan muncul kebutuhan lainnya untuk segera dipenuhi. Jenis-jenis kebutuhan Kebutuhan secara umum dapat digolongkan menurut intensitasnya/ tingkat kepentingannya, sifatnya, waktu pemenuhannya, dan subjeknya. 

a.      Kebutuhan menurut intensitasnya (tingkat kepentingannya), kebutuhan dibagi menjadi tiga, yaitu:
o   Kebutuhan primer, merupakan kebutuhan utama manusia dalam mempertahankan hidupnya. Untuk dapat hidup manusia membutuhkan makanan, air minum, pakaian, dan tempat tinggal. Kebutuhan ini sering disebut sebagai kebutuhan alamiah manusia kan sandang, pangan, dan papan.
o   Kebutuhan sekunder, merupakan kebutuhan yang sifatnya melengkapi dan mempermudah manusia. Kebutuhan sekunder harus terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Setelah manusia bias makan, minum, dan bertempat tinggal, ia akan berusaha bagaimana memiliki alat-alat rumah tangga seperti televisi, jam, sepeda motor dan lain sebagainya agar hidupnya lebih mudah dan nikmat.
o   Kebutuhan tersier, adalah kebutuhan yang bersifat kepuasan semata, contoh kebutuhan akan barang-barang mewah, seperti mobil, perhiasan mahal, adan barang-barang mewah lainnya. Kebutuhan tersier ini dipenuhi dalam rangka meningkatnya prestise (status seseorang).

b.      Kebutuhan menurut sifatnya, kebutuhan digolongkan menjadi dua , yaitu:
o   Kebutuhan jasmani, adalah kebutuhan dari raga/ badan kita, seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, dan sebagainya.
o   Kebutuhan rohani, adalah kebutuhan dari jiwa kita, seperti hiburan, ibadah, ketenangan, dan lain sebagainya.

c.       Kebutuhan menurut waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan menjadi dua yaitu:
o   Kebutuhan masa sekarang, adalah kebutuhan yang haruss segera dipenuhi, seperti obat untuk orang yang sakit, istirahat dibutuhkan saat kita lelah, dan sebagainya.
o   Kebutuhan yang akan datang, merupakan kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda. Seperti kebutuhan akan barang-barang yang tidak harus segera dipenuhi.



d.      Kebutuhan menurut subjeknnya,  kebutuhan dibagi atas:
o   Kebutuhan pribadiadalah kebutuhan pribadi masing-masing orang, seperti; pakaian, makanan, dan barang-barang pribadi lainnnya.
o   Kebutuhan umumadalah kebutuhan akan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh banyak orang, seperti; jalan, tempat ibadah, sekolah, dan sebagainya.

*) Kebutuhan-kebutuhan tersebut berbeda antara orang-orang yang satu dengan yang lain, tergantung pada situasi dan kondisi yang satu dengan yang lainnya. Mobil dapat berubah menjadi kebutuhan sekunder bagi orang-orang diperkotaan. Computer dapat menjadi kebutuhan sekarang pada saat anak-anak kuliah di jurusan informatika.



























Bentuk alat pemuas kebutuhan itu ada dua macam, yaitu barang dan jasa. 

I.     Barang 
Barang yang sering kita gunakanuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
o   Berwujud
o   Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan
o   Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis

Macam barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 
1.  Menurut cara memperolehnya, barang dapat dikelompokan menjadi:
a.    Barang bebas, yakni barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Misal, cahaya matahari dan udara.
b.    Barang ekonomi, yakni barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misal, makanan dan minuman yang mana diperlukan uang untuk membelinya.

2.  Menurut kegunannya, barang dikelompokan menjadi:
a.    Barang produksi, yakni barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Misal, kain yang akan digunakan untuk dijahit menjadi pakaian.
b.    Barang konsumsi, yakni barang yang dapat langsung digunakan dan dikonsumsioleh seseorang. Misal, Pakaian yang bisa langsung digunakan.

3.  Menurut proses pembuatannya, barang dikelompokan menjadi:
a.    Barang mentahyakni barang yangb belum mengalami proses produksi. Misal, kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit.
b.    Barang setengah jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi akan tetapi belum siap pakai. Misal, benang yang dibuat dari kapas untuk dibuat menjadi kain.
c.    Barang jadi yakni barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misal, sepatu, pakaian, roti dan sebagainya.
4.  Menurut hubungannya dengan barang lain, barang dibagi menjadi:
a.    Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti fungsi barang yang lain. Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi dari lampu pijar sebagai penerangan.
b.    Barang komplementer, yakni barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya. Contohnya: Bensin yang dapat melengkapi mobil sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil tidak bisa dijalankan.
II.     Jasa 
Jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang berupa pelayanan, misalnya kita naik angkutan umum, kita memotong rambut di salon dan lain sebagainya. ciri-ciri jasa antara lain :
o   Tidak berwujud dan tidak dapat diraba
o   Dapat dirasakan
o   Bila digunakan tidak habis

Kebutuhan manusia yang begitu beragam tentu saja tidak semua dapat terpenuhi. Manusia harus membuat prioritas kebutuhan yang akan dipenuhi terlebih dahulu dan menemukan alat pemuas alternatif. Alat pemuas kebutuhan alternatif diperlukan karena sumber daya yang ada terbatas. Keadaan itu menimbulkan ketidak seimbangan yang berujung pada kelangkaan.

Apa itu kelangkaan ?
Kelangkaan berasal dari kata “langka” yang berarti jarang, sukar didapat atau jarang ditemukan karena sedikit. Dengan demikian kelangkaan dapat diartikan sebagai keadaan yang menunjukan sukar didapatnya sesuatu hal karena jumlahnya yang terbatas.
Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan dari pengolahan sumber daya tersebut juga bersifat langka atau terbatas. Kelangkaan inilah yang mengharuskan manusia mengeluarkan pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa. Oleh karena itulah, hampir semua brang dan jasa yang kita butuhkan harus kita beli dengan uang.

Kemampuan finansial seseorang yang minim juga merupakan salah satu bentuk kelangkaan yang menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi semua kebutuhannya. Kelangkaan akan lapangan kerja menyebabkan tidak semua pencari kerja yang membutuhkan mendapatkannya. Dan banyak lagi kelangkaan yang ada saat ini. Kelangkaan disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
o   Keterbatasan Benda yang tersedia di alam
o   Kerusakan Sumber Daya Alam akibat ulah manusia
o   Bencana alam
o   Meningkatnya jumlah manusia dan kebutuhannya yang melebihi kecepatan penyediaan barang dan jasa.








Inti masalah ekonomi yaitu kelangkaan sumber daya dibanding kebutuhan manusia yang bermacam-macam dan tidak terkendali. Masalah ekonomi menurut aliran ekonomi klasik adalah produksi, konsumsi dan distribusi untuk emcapai kemakmuran. Menurut aliran ekonomi modern, masalah ekonomi adalah: apa dan berapa yang diproduksi; bagaimana cara memproduksi; dan untuk siapa barang tesebut diproduksi?

1.      Apa dan berapa yang diproduksi? Kita tidak mungkin memproduksi semua barang yang dibutuhkan manusia karena kelangklaan sumberdaya yang dijadikan bahan dan keterbatasan kemampuan yang kita miliki, baik segi modal maupun keahlian. Untuk menyelesaikan itu, kita harus jeli dalam membuat prioritas jenis apa yang akan diproduksi dan berapa jumlah yang sesuai dan paling menguntungkan.
2.      Bagaimana cara memproduksi? Pemilihan cara dan teknologi yang digunakan untuk berproduksi sangatlah penting. Pertimbangan teknologi modern atau padat modal maupun teknologi manual atau padat karya harus melalui perhitungan yang detail agar dikemudian hari tidak ditemukan banyak kelamahan, seperti ketidakefektifan maupun pemborosan.
3.      Untuk siapa diproduksi Hal ini sama dengan masalah ekonomi distribusi menurut aliran ekonomi klasik karena menyangkut pasar yang dibidik apakah berdasarkan penghasilan, daerah, atau dari sisi usia. Apakah untuk kalangan kaya? Atau untuk golongan mengengah? Apakah untuk masyarakat perkotaan atau pedesaan dan dari sisi umur, untuk konsumen usia berapa?

















Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita memilih menggunakan uang kita untuk membeli makanan, maka kita kehilangan biaya peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi. Singkatnya, biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untk memperoleh sesuatu yang lain.

Menghitung Biaya Peluang
Berikut ini akan diuraikan cara menghitung biaya peluang. Agar lebihjelas perhatikan contoh berikut:
Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp 400.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan.

Dengan beberapa pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan.

















Kegiatan perekonomian suatu negara dan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam perekonomian tersebut dapat dilihat dari circular flow diagram di bawah ini.

1.        Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.

a.    Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem
Dalam corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar berikut :

Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian, pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.

b.    Corak Perekonomian Modern
Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang modal.












2.        Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.

3.        Kegiatan Ekonomi Empat Sektor
Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan atau keterampilan tertentu. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha memperbesar nilai barang/jasa.

Dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu
1.      Tanah atau sumber daya alam (natural resources); lebih jelas
2.      Tenaga kerja (labour); lebih jelas
3.      Modal (capital); lebih jelas
4.      Skill kewirausahaan (entrepreneurship). lebih jelas

Faktor produksi tanah mutlak harus ada pada setiap proses produksi. Faktor produksi tanah adalah segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan alam. Dengan kata lain, segala sumber asli yang bukan berasal dari kegiatan manusia, seperti:
a.      Tanah;
b.      Air/tenaga air;
c.       Ikan baik dari sungai, danau, maupun ikan dari laut;
d.      Iklim cuaca, curah hujan, arah angin;
e.      Tenaga alam (tenaga penumbuh misalnya pertanian, perikanan);
f.        Bahan tambang, bebatuan, dan kayu;
g.      Binatang ternak dan bukan ternak.

Tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
a.      Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan, seperti guru, dokter, akuntan, dan pengacara.
b.      Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan, seperti montir dan sopir.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu, seperti pesuruh dan buruh kasar.

3.      Faktor Produksi Modal
Menurut ilmu ekonomi modal adalah barang-barang modal (real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain, termasuk yang menghasilkan jasa dan modal berupa uang (money capital) yang tersedia di perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor-faktor produksi.

Modal uang  (money capital) adalah dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya. Yang dimaksud modal dalam faktor produksi ini adalah barang-barang modal  (real capital goods), yaitu setiap barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa lain, misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik, gedung, jalan raya, gudang, serta peralatan-peralatan lainnya. Barang-barang modal ini dihasilkan oleh proses produksi tidak langsung (indirect production). Macam-macam modal dapat dilihat disini.

Kewirausahaan merupakan faktor produksi yang tidak dapat dilihat, dihitung, ditakar, diraba, tetapi hanya dapat dirasakan dan diketahui dengan melihat produk yang  dihasilkan. Seorang pengusaha  (entrepreneur) adalah orang yang memiliki kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi, dan dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani menanggung risiko.



Keahlian (skill) yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari:
1.      managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai tujuan;
2.      technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik;
3.  organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang brsifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain.


1.  Modal menurut pemiliknya
a.  Modal perseorangan, artinya modal tersebut dimiliki oleh perseorangan. Misalnya, gedung dan kendaraan.
b.  Modal masyarakat, artinya modal tersebut dimiliki oleh banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Misalnya, jalan dan jembatan.
2.  Modal menurut wujudnya
a.      Konkret, artinya modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat dilihat. Misalnya, gedung, mesin, dan peralatan.
b.  Abstrak, artinya modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya dapat dirasakan. Misalnya, nama baik perusahaan, keahlian karyawan, dan hak cipta.
3.  Modal menurut bentuknya
a.      Uang, artinya modal berupa dana.
b.  Barang, artinya modal berupa alat yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.
4.  Modal menurut sifatnya
a.      Modal tetap, artinya modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa produksi. Misalnya, mesin, kendaraan, dan gedung.
b.  Modal lancar, artinya modal yang habis dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan baku, kertas, dan bahan bakar mesin.
5.  Modal menurut sumbernya
a.      Modal sendiri, artinya modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Misalnya, saham dan tabungan.
b.  Modal pinjaman, artinya modal pinjaman dari pihak lain.





Di dalam kegiatan ekonomi terdapat beberapa pelaku yang dapat digolongkan menjadi empat, yaitu rumah tangga keluarga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri.

1.      Rumah Tangga Keluarga/ Rumah Tangga Konsumsi
Rumah tangga keluarga/ konsumsi merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang menyediakan faktor-faktor produksi kepada pelaku kegiatan ekonomi lain. lebih jelas mengenai faktor produksi

Penyediaan faktor produksi tersebut dimaksudkan guna mendapatkan uang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun cara yang dilakukan agar uang tersebut diperoleh adalah sebagai berikut:
a.      Menawarkan tanah (alam) yang dimiliki kepada pihak lain untuk menerima balas jasa yang disebut dengan sewa.
b.      Menawarkan sumber tenaga kerja atau sumber daya manusia untuk mendapatkan balas jasa yang disebut dengan upah atau gaji.
c.       Menawarkan modal yang dimiliki untuk mendapatkan bunga sebagai balas jasa.
d.      Menawarkan keahlian atau memakai keahlian yang dimiliki dan balas jasa yang diterima disebut bagian keuntungan atau  laba dari perusahaan yang bersangkutan.

Dengan demikian kelompok rumah tangga ini melakukan kegiatan sebagai berikut:
a.      menyediakan dan menyerahkan faktor-faktor produksi
b.      Menerima balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki
c.       Mengonsumsi barang dan jasa

2.      Rumah Tangga Perusahaan
Rumah tangga perusahaan berperan untuk melakukan kegiatan produksi maupun distribusi dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok rumah tangga perusahaan meliputi :
a.      Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa , dengan cara mengolah faktor produksi yang diterima dari rumah tangga konsumen.
b.      Membayar imbalan atas penggunaan faktor produksi.
c.       Menjual hasil produksi kepada rumah tangga konsumen.
d.      Menerima pembayaran atas penjualan berang dan jasa.




3.      Rumah Tangga Pemerintah
Berbeda dengan rumahtangga konsumsi dan perusahaan, pemerintah menjalankan kegiatan ekonomi dengan motif sosial (social economy), yaitu mencari prnghasilan untuk kepentingan umum.

Aktivitas pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
a.      Mengeluarkan undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat, misalnya pajak.
b.      Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli berbagai kebutuhan pemerintah termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang menyangkut kegiatan umum (public goods).
c.       Melakukan kegiatan ekonomi langsung dibawah Badan Usaha Milik Negara. Misalnya PLN, DAMRI, PERTAMINA, dsb.
d.      Menjalin hubungan ekonomi dengan negara lain.

Dalam menjalankan kegiatan ekonomi langsung, pemerintah menggunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelolanya. Di Indonesia BUMN dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a.      Perusahaan umum (PERUM)
Badan usaha ini mengusahakan alat-alat vital dan strategis dengan pembiayaan dan keuntungan untuk negara. Contoh: Perum Pegadaian dan Perum Perumnas.
b.      Perusahaan perseroan (PT)
Badan usaha ini beroperasi seperti layaknya perusahaan swasta, namun modal perseroan tetap disetor dan diusahakan oleh pemerintah. Contoh: PT. Pertamina, PT. PerkebunanXII, PT. Pelni dan sebagainya.

Pemerintah juga bertanggung jawab untuk:
a.      Menyelenggarakan prasarana produksi seperti jalan umum, pos dan komunikasi, pengangkutan umum, kereta api, air minum, sekolah, listrik, rumah sakit, dan lain-lain.
b.      Merangsang produksi melalui pajak dan subsidi.
c.       Mengatur perekonomian dengan peraturan/ pengawasan dan perijinan.
d.      Menyediakan informasi, misalnya melalui bagian statistik harga, riset, dan penerangan.
e.      Mengawasi peredaran jumlah uang.
f.        Menjalankan sendiri beberapa jenis perusahan, terutam,a yang menmyangkut hajat hidup orang banyak.





4.      Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri memiliki peranan yang penting dalam kegiatan ekonomi. Selama ini belum ada negara yang mampu hidup mandiri tanpa adanya bantuan dari negara lain. Setiap negara membutuhkan negara lain dalam kehidupan berekonomi. Contohnya dalam jual beli, negara yang satu akan membeli pada negara yang lain dan akan menjual pula pada negara yang lain. Contoh konkritnya indonesia yang membutuhkan komputer buatan amerika dan amerika yang membuthkan tekstil buatan indonesia. Tak hanya itu, kerja sama ekonomi antar negara juga berperan untuk membentu negara yang sedang mengalami nkesulitan dalam perekonomian. Contohnya lahirnya negara G7 yang memberikan pinjaman keuangan pada negara-negara sedang berkembang.




























Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar konsep konsumsi. Konsumsi merupakan kegiatan manusia dalam penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau menghabiskan daya guna atau manfaat suatu barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. KEgiatan konsumsi tidak hanya terpaku pada barang saja, namun juga meluas pada konsumsi jasa misalnya jasa angkutan kota, jasa fotocopy, dan lain sebagainya.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang adalah sebagai berikut:
1.      Tingkat pendapatan
2.      Tingkat pendidikan
3.      Tingkat kebutuhan
4.      Kebiasaan masyarakat
5.      Harga barang
6.      Selera masyarakat atau mode

Setiap hari manusia melakukan kegiatan konsumsi, seperti makan dan minum. Apa tujuan manusia melakukan kegiatan konsumsi?
Tujuan konsumsi antara lain sebagai berikut:
1.       Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi
2.       Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat
3.       Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang
4.       Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang

Pada hakikatnya manusia memerlukan barang dan jasa karena barang dan jasa itu memberikan kepuasan, manfaat, dan guna (utility) baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai guna merupakan suatu kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dengan mengkonsumsi barang-barang, Apabila nilai kepuasan itu tinggi maka tinggi pulalah nilai guna barang tersebut.

Nilai guna barang dapat dibedakan menjadi dua, yakni nilai pakai dan nilai tukar.
1.      Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh konsumen. Nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai pakai subjektif dan nilai pakai objektif.
a.      Nilai Pakai Subjektif, merupakan kemampuan suatu benda untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Misalnya kacamata resep dokter, lukisan dan intan utiara.
b.      Nilai Pakai Objektif, merupakan kemapuan suatu benda untuk dapat dipakai dalam memenuhi kebutuhan pada umumnya. Misalnya beras, pakaian, dan perumahan.

2.      Nilai Tukar (Value in Eexchange)
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lainnya. NIlai tukar dibedakan menjadi dua, yaitu nilai tukar subjektif dan nilai tukar objektif.
a.      Nilai Tukar Subjektif, merupakan kemampuan suatu benda sehubungan dengan penilaian seseorang bahwa benda tersebut dapat ditukarkan dengan benda lain. Misalnya nelayan yang mempuntai perahu.
b.      Nilai Tukar Objektif, merupakan kemampuan suatu benda sehubungan dengan benda tersebut dapat ditukar dengan benda lain. Misalnya emas dan uang.

























KESEMPATAN KERJA

A.     PENGERTIAN KESEMPATAN KERJA
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun bias diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.

Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda perekonomian suatu negara, karena:
1.      Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi.
2.      Sumber Daya Alam.
3.      Kewiraswastaan.

Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi kesejahteraan masyarakat. Adapula masalah yang ditimbulkan dari banyaknya tenaga kerja:
1.      Masalah-masalah perluasan kesempatan kerja.
2.      Pendidikan yang dimiliki angkatan kerja.
3.      Pengangguran.

Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:
a.    Jumlah dan sebaran usia penduduk.
b.   Pengaruh keaktifan bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c.    Peranan kaum wanita dalam perekonomian.
d.   Pertambahan penduduk yang tinggi.
e.   Meningkatnya jaminan kesehatan.

B.      JUMLAH PENDUDUK, KESEMPATAN KERJA, DAN PENGANGGURAN
Jumlah penduduk yang besar pada dasarnya merupakan potensi yang sangat berharga ditinjau dari segi tenaga kerja, jika dapat didayagunakan dengan baik, penduduk yang sangat banyak dan memiliki keterampilan ini merupakan potensi yang berharga. Jumlah penduduk yang besar dan tidak memiliki keterampilan ini adalah kerugiannya yang dapat menyebabkan Pengangguran di mana-mana.

Hal yang diharapkan kesempatan seimbang dengan angkatan kerja tetapi hal ini tidak terwujud. Beberapa teori tentang Dapatkah kesempatan kerja menampung seluruh angkatan kerja?
o    Menurut kaum klasik, jika terjadi Pengangguran dalam suatu negara, itu berarti penawaran tenaga kerja lebih besar daripada permintaan tenaga kerja.
o    Keynes, penggunaan tenaga kerja secara penuh jarang sekali terjadi.

Pengangguran dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.      Pengangguran terselubung (Disguissed Unemployment)
2.      Setengah menganggur (Under Unemployment)
3.      Pengangguran terbuka (Open Unemployment)
  
C.      SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN
1.      Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja.
Maksudnya adalah kondisi dimana jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia, karena kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2.      Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang.
Upah tenaga kerja tidak terdidik di sekitar pertanian cenderung lebih rendah daripada upah tenaga kerja yang sama diluar sektor pertanian. Dengan demikian, terjadi perbedaan mutu tenaga kerja antara sektor pertanian dan sektor yang lain.
3.      Kebutuhan jumlah dan Jenis Tenaga Terdidik dan Penyediaan Tenaga Terdidik Tidak Seimbang.
Besarnya kesempatan kerja belum tentu menjamin tidak terjadi pengangguran, karena belum tentu terjadi kesesuaian tingkat pendidikan yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Hal ini dapat mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan yang tersedia.
4.      Adanya Kecenderungan Semakin Meningkatnya Peranan dan Aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam Seluruh Struktur Angkatan Kerja Indonesia.
Dalam Repelita V, diperkirakan 47.5%-nya adalah tenaga kerja wanita.
5.      Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja Antar Daerah Tidak Seimbang.
Jumlah angkatan kerja di suatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedang di daerah lain dapat terjadi sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja ke daerah lain, bahkan ke negara lain.

D.     DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN
Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah Pengangguran akan menyebabkan turunnya Gross Domestic Product. Makin banyak barang dan jasa yang dihasilkan, makin tinggi pendapatan nasional bangsa itu, yang memungkinkan dilakukannya tabungan yang selanjutnya dapat digunakan untuk investasi, selanjutnya investasi akan memperbesar kesempatan kerja.
Masalah lain yang berkaitan dengan pendapatan nasional dan kesempatan kerja adalah tingkat produktivitas tenaga kerja. Pendapatan nasional akan naik jika terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja.
E.      USAHA UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN

1.      Memperluas Kesempatan Kerja.
Dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kegiatan ekonomi yang sudah ada, maupun dengan menambah kegiatan ekonomi yang baru. Menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo, usaha perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan cara:
1.      Pengembangan industri.
2.      Melalui berbagai proyek pekerjaan umum.

2.      Penurunan Angkatan Kerja.
Diantaranya dapat dilakukan dengan peningkatan program Wajib Belajar 9 Tahun bagi anak usia sekolah.

Dalam rangka pemerataan tenaga kerja dan kesempatan kerja, perlu ditingkatkan berbagai langkah, antara lain:             
1.      Pendayagunaan angkatan kerja dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah/negara lain yang membutuhkan tenaga kerja.
2.      Pengembangan usaha kecil dan tradisional serta sektor informal yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
3.      Pembinaan angkatan kerja usia muda, agar dapat mengisi tuntutan latar belakang pendidikan/kemampuan yang diperlukan.
  















PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Prof Sumitro Djojohadikusumo mengemukakan definisi Pertumbuhan ekonomi ialah proses peningkatan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat, yang diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Secara konvensional pertumbuhan diukur dengan kenaikan pendapatan nasional (GNP) per kapita.

Pembangunan ekonomi ialah usaha untuk menambah peralatan, modal dan skills agar satu sama lain membawa pendapatan per kapita yang lebih besar dan produktivitas yang lebih tinggi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI   PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1.      Masalah tekanan penduduk,
a.      Adanya kelebihan penduduk atau kenaikan jumlah penduduk yang pesat, hal ini dikarenakan menurunnya tingkat kematian dan makin tingginya tingkat kelahiran.
b.      Besarnya jumlah anak-anak yang menjadi tanggungan orang tua, hal ini dikarenakan tingkat produksi yang relatif tetap dan rendah.
c.       Adanya pengangguran di desa-desa, hal ini dikarenakan luas tanah yang relatif sedikit jumlahnya dibanding penduduk yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
d.      Kurangnya keterampilan dasar yang diperlukan agar penduduknya mudah menerima pembangunan. Hal ini dapat dicapai apabila beberapa pengetahuan dasar telah dimiliki penduduk dalam hal membaca dan menulis.

2.      Sumber-sumber alam yang belum banyak diolah atau diusahakan sehingga masih bersifat potensial. Sumber-sumber alam ini belum dapat menjadi sumber-sumber yang rill karena kekurangan kapital, tenaga ahli dan entrepreneur.

3.      Kekurangan kapital disebabkan oleh karena rendahnya tingkat investasi. Rendahnya tingkat investasi disebabkan karena rendahnya tabungan, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat penghasilan. Rendahnya penghasilan karena disebabkan oleh tingkat produktivitas yang rendah daripada tenaga kerja, sumber alam yang belum diolah, kapital, tanah dan keterbelakangan penduduk.

4.      Produsen barang-barang primer, hal ini disebabkan  karena memiliki faktor produksi tanah dan tenaga kerja yang relatif banyak.



DAMPAK PEMBANGUNAN EKONOMI DAN  KEPENDUDUKAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
1.      Pembangunan di masa yang akan datang semakin ditandai  oleh perkembangan industri.
2.      Pencemaran di kota-kota besar.
3.      Masalah keadilan dalam memikul biaya sebagai akibat pengrusakan sumber daya alam dan pencemaran di kota-kota sudah menjadi masalah social politik yang mendesak.
4.      Terdapat pembuangan limbah industri, pencemaran udara yang berkaitan dengan pembangkit listrik, industri dan transportasi.
5.      Akibat kepadatan penduduk yang tinggi, maka investasi dalam penyediaan air bersih dan pemeliharaan sanitasi kurang memadai sehingga membawa dampak terhadap kesehatan.
6.      Akibat intensifikasi dan ekstensifikasi yaitu tanah yang semakin terbatas di bidang pertanian, menimbulkan kemerosotan mutu lahan akibat penggunaan pestisida dan insektisida serta pupuk yang berlebihan juga pemborosan terhadap sumber air .
7.      Menimbulkan kerusakan ekosistem dan membawa dampak terhadap lingkungan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar