Bumi Itu Bulat
Al-Quran sungguh telah lama membicarakan bentuk bumi yang
bulat, informasi mengenai bumi tersebar dalam beberapa ayat Al-Quran, Allah Swt
menuturkan bahwa siang hari menyusul malam hari dengan cepat, begiru pula
sebaliknya, tanpa mengalami kehambatan.
Allah Swt berfiman sebagai berikut :
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi enam hari, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang,(masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah
hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam,” (QS Al-A’raf)
Setiap hari siang muncul dari arah yang sama ketika ia
muncul pada hari kemarin. Matahari pun berjalan untuk membenamkan dirinya pada
arah yang sama ketika ia terbenam pada hari kemarin. Menurut fakta, jalur peredaran siang dan
malam berputar, tanpa ada kesemrawutan.
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang
benar. Dia menutupkan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dialah yang
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS AL-Zumar)
Dalam ayat ini Allah Swt menjelaskan bahwa, Allah
memasukan siang ke dalam malam, lalu Dia menyembunyikan malam, maka siang hari
pun menutupinya. Ketika proses keduanya yang saling menutupi, pada saat
itu kita melihat sebuah benda yang
bundar masuk di antara keduanya, lalu benda itu mengumpulkankeduanya dalam
keadaan memasukkan sebagian yang satu atas sebagian yang lain. Benda ini
ternyata adalah bumi.
Sekarang kita ilustrasikan bahwa kita sekarang berada
disebuah wilayah yang bernama siang hari. Beberapa jam kemudian wilayah ini
akan ditutup oleh matahari. Namun, malam tidak menutupi siang dalam bentuk
biasa, tetapia memasukkan dirinya secara keseluruhan, yaitu dengan cara
melengkungkan dirinya dalam bentuk bundar. Tentunya agar dapat di pahami secara
rasional, wilayah tersebut harus berbentuk bundar.
“Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya
gunung-gunung dan Kami tumbuhkan kepadanya segala sesuatu menurut ukuran,” (QS
AL-Hijr)
Maksudnya adalah ketika kita hendak melakukan perjalanan
di atas bumi, maka bumi tersebut membentang di hadapan kita. Ia tidak memiliki
batasan akhir hingga belakangnya. Fakh Al-Razzi menyatakan “Sesungguhnya maksud
dibentangkannya bumi adalah dihamparkannya sampai pada batas yang tidak
diketahui ujung pangkalnya. Allah telah menjadikan ukuran bumi ini begitu besar, sehingga penglihatan mata
kita tidak bisa
mencapai batas ujung pangkalnya. Sebuah bola jika bentuknya sangat besar, maka
setiap bagiannya terlihat seperti permukaan yang rata membentang,”
Sumber :
Enskiplopedia mukzizat Al-Quran dan
Hadis, Kemukjizatan penciptaan bumi
wongleces.blogspot.com
salafytobat.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar